Peringatan Rasulullah SAW
(BUKHARI – 4706) : Telah menceritakan
kepada kami Adam Telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Sualaiman
At Taimi ia berkata; Aku mendengar Abu Utsman An Nahdi dari Usamah bin
Zaid radliallahu ‘anhuma berkata; dari Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam, beliau bersabda: “Tidaklah aku meninggalkan suatu fitnah
setelahku yang lebih dahsyat bagi kaum laki-laki melebihi fitnah wanita.”
Berikut ini kedudukan wanita dalam islam :
1. Wanita Salah Satu Media Penciptaan ManusiaBerikut ini kedudukan wanita dalam islam :
Firman Allah:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا
خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ
لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ
اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan
menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di
sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. [Al-Hujurat: 13]
2. Wanita Sebagai Penanggung Jawab Rumah Tangga
Hadits Nabi shallallahu’alayhiwasallam:
حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ مُحَمَّدٍ
الْمَرْوَزِيُّ قَالَ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ قَالَ أَخْبَرَنَا
يُونُسُ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ أَخْبَرَنَا سَالِمُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ
عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ كُلُّكُمْ رَاعٍ وَزَادَ اللَّيْثُ
قَالَ يُونُسُ كَتَبَ رُزَيْقُ بْنُ حُكَيْمٍ إِلَى ابْنِ شِهَابٍ وَأَنَا
مَعَهُ يَوْمَئِذٍ بِوَادِي الْقُرَى هَلْ تَرَى أَنْ أُجَمِّعَ وَرُزَيْقٌ
عَامِلٌ عَلَى أَرْضٍ يَعْمَلُهَا وَفِيهَا جَمَاعَةٌ مِنْ السُّودَانِ
وَغَيْرِهِمْ وَرُزَيْقٌ يَوْمَئِذٍ عَلَى أَيْلَةَ فَكَتَبَ ابْنُ شِهَابٍ
وَأَنَا أَسْمَعُ يَأْمُرُهُ أَنْ يُجَمِّعَ يُخْبِرُهُ أَنَّ سَالِمًا
حَدَّثَهُ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ يَقُولُ
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ
رَعِيَّتِهِ الْإِمَامُ رَاعٍ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالرَّجُلُ
رَاعٍ فِي أَهْلِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالْمَرْأَةُ
رَاعِيَةٌ فِي بَيْتِ زَوْجِهَا وَمَسْئُولَةٌ عَنْ رَعِيَّتِهَا
وَالْخَادِمُ رَاعٍ فِي مَالِ سَيِّدِهِ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
قَالَ وَحَسِبْتُ أَنْ قَدْ قَالَ وَالرَّجُلُ رَاعٍ فِي مَالِ أَبِيهِ
وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَمَسْئُولٌ عَنْ
رَعِيَّتِهِ
(BUKHARI – 844) : Telah menceritakan
kepada kami Bisyr bin Muhammad Al Marwazi berkata, telah mengabarkan
kepada kami ‘Abdullah berkata, telah mengabarkan kepada kami Yunus dari
Az Zuhri berkata, telah mengabarkan kepada kami Salim bin ‘Abdullah dari
Ibnu ‘Umar radliallahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Setiap kalian adalah pemimpin.”
Al Laits menambahkan; Yunus berkata; Ruzaiq bin Hukaim menulis surat
kepada Ibnu Syihab, dan pada saat itu aku bersamanya di Wadi Qura
(pinggiran kota), “Apa pendapatmu jika aku mengumpulkan orang untuk
shalat Jum’at?” -Saat itu Ruzaiq bertugas di suatu tempat dimana banyak
jama’ah dari negeri Sudan dan yang lainnya, yaitu di negeri Ailah-. Maka
Ibnu Syihab membalasnya dan aku mendengar dia memerintahkan (Ruzaiq)
untuk mendirikan shalat Jum’at. Lalu mengabarkan bahwa Salim telah
menceritakan kepadanya, bahwa ‘Abdullah bin ‘Umar berkata, “Aku
mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai
pertanggung jawaban atas yang dipimpinnya. Imam adalah pemimpin yang
akan diminta pertanggung jawaban atas rakyatnya. Seorang suami adalah
pemimpin dan akan dimintai pertanggung jawaban atas keluarganya. Seorang
isteri adalah pemimpin di dalam urusan rumah tangga suaminya, dan akan
dimintai pertanggung jawaban atas urusan rumah tangga tersebut.
Seorang pembantu adalah pemimpin dalam urusan harta tuannya, dan akan
dimintai pertanggung jawaban atas urusan tanggung jawabnya tersebut.”
Aku menduga Ibnu ‘Umar menyebutkan: “Dan seorang laki-laki adalah
pemimpin atas harta bapaknya, dan akan dimintai pertanggung jawaban
atasnya. Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai
pertanggung jawaban atas yang dipimpinnya.”
3. Wanita Bebas Dari Kewajiban Di Luar Rumah
a. Bebas Dari Kewajiban Shalat Jum’at
Hadits Nabi shallallahu’alayhiwasallam:
حَدَّثَنَا عَبَّاسُ بْنُ عَبْدِ
الْعَظِيمِ حَدَّثَنِي إِسْحَقُ بْنُ مَنْصُورٍ حَدَّثَنَا هُرَيْمٌ عَنْ
إِبْرَاهِيمَ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ الْمُنْتَشِرِ عَنْ قَيْسِ بْنِ مُسْلِمٍ
عَنْ طَارِقِ بْنِ شِهَابٍ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ الْجُمُعَةُ حَقٌّ وَاجِبٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ فِي
جَمَاعَةٍ إِلَّا أَرْبَعَةً عَبْدٌ مَمْلُوكٌ أَوْ امْرَأَةٌ أَوْ صَبِيٌّ
أَوْ مَرِيضٌ
قَالَ أَبُو دَاوُد طَارِقُ بْنُ شِهَابٍ قَدْ رَأَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَلَمْ يَسْمَعْ مِنْهُ شَيْئًا
(ABUDAUD – 901) : Telah menceritakan
kepada kami ‘Abbas bin ‘Abdul ‘Adzim telah menceritakan kepadaku Ishaq
bin Manshur telah menceritakan kepada kami Huraim dari Ibrahim bin
Muhammad Al Muntasyir dari Qais bin Muslim dari Thariq bin Syihab dari Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda; “Jum’at itu wajib bagi
setiap Muslim dengan berjama’ah, kecuali empat golongan, yaitu; hamba
sahaya, wanita, anak-anak dan orang yang sakit.”
Abu Daud berkata; “Thariq bin Ziyad pernah melihat (hidup semasa) Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam, namun dirinya tidak mendengar sesuatu pun
dari beliau.”
b. Bebas Dari Kewajiban Jihad
Hadits Nabi shallallahu’alayhiwasallam:
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي
شَيْبَةَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ فُضَيْلٍ عَنْ حَبِيبِ بْنِ أَبِي
عَمْرَةَ عَنْ عَائِشَةَ بِنْتِ طَلْحَةَ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ
قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ عَلَى النِّسَاءِ جِهَادٌ قَالَ نَعَمْ عَلَيْهِنَّ جِهَادٌ لَا قِتَالَ فِيهِ الْحَجُّ وَالْعُمْرَةُ
(IBNUMAJAH – 2892) : Telah menceritakan
kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah; telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Fudlail dari Habib bin Abi Amrah dari Aisyah binti Thalhah
dari Aisyah radliallahu ‘anha, ia berkata; “Aku berkata; ‘Wahai Rasulullah, apakah jihad juga wajib bagi wanita? ‘ Beliau menjawab: ‘Ya. Bagi kaum wanita mempunyai kewajiban berjihad tanpa berperang, yaitu (jihad) haji dan umrah’.”
c. Bebas Dari Kewajiban Shalat Jama’ah Di Masjid
4. Islam Melarang Kecewa dengan Lahirnya Anak Perempuan
Firman Allah:
وَإِذَا بُشِّرَ أَحَدُهُمْ بِالأنْثَى ظَلَّ وَجْهُهُ مُسْوَدًّا وَهُوَ كَظِيمٌ
Dan apabila seseorang dari
mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah
padamlah) mukanya, dan dia sangat marah. [An-Nahl: 58]
Firman Allah:
وَإِذَا الْمَوْءُودَةُ سُئِلَتْ
Apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya [At-Takwiir: 8]
5. Islam Melarang Membunuh Wanita Dalam Peperangan
Hadits Nabi shallallahu’alayhiwasallam
حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ
قَالَ قُلْتُ لِأَبِي أُسَامَةَ حَدَّثَكُمْ عُبَيْدُ اللَّهِ عَنْ نَافِعٍ
عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ
وُجِدَتْ امْرَأَةٌ مَقْتُولَةً فِي بَعْضِ
مَغَازِي رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَنَهَى
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ قَتْلِ النِّسَاءِ
وَالصِّبْيَانِ
(BUKHARI – 2792) : Telah bercerita kepada
kami Ishaq bin Ibrahim berkata; Aku berkata kepada Abu Usamah bahwa
‘Ubaidullah telah bercerita kepada kalian dari Nafi’ dari Ibnu ‘Umar
radliallahu ‘anhuma yang berkata: Telah ditemukan seorang wanita dalam keadaan terbunuh di sebagian peperangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melarang pembunuhan terhadap wanita dan anak-anak.
6. Islam Menganjurkan Para Pendidik Agar Memberikan Perhatian Terhadap Putri-Putri Mereka
Hadits Nabi shallallahu’alayhiwasallam:
حَدَّثَنِي عَمْرٌو النَّاقِدُ حَدَّثَنَا
أَبُو أَحْمَدَ الزُّبَيْرِيُّ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ
الْعَزِيزِ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي بَكْرِ بْنِ أَنَسٍ عَنْ
أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ عَالَ جَارِيَتَيْنِ حَتَّى تَبْلُغَا جَاءَ
يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَنَا وَهُوَ وَضَمَّ أَصَابِعَهُ
(MUSLIM – 4765) : Telah menceritakan
kepadaku ‘Amru An Naqid; Telah menceritakan kepada kami Abu Ahmad Az
Zubair; Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin ‘Abdul ‘Aziz dari
‘Ubaidullah bin Abu Bakr dari Anas bin Malik dia berkata; Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda: ‘Barang siapa dapat mengasuh dua orang anak
perempuannya hingga dewasa, maka aku akan bersamanya di hari kiamat
kelak.’ Beliau merapatkan kedua jarinya.”
7. Islam Sangat Menjaga Kehormatan dan Martabat Wanita
Firman Allah:
وَالَّذِينَ يَرْمُونَ الْمُحْصَنَاتِ
ثُمَّ لَمْ يَأْتُوا بِأَرْبَعَةِ شُهَدَاءَ فَاجْلِدُوهُمْ ثَمَانِينَ
جَلْدَةً وَلا تَقْبَلُوا لَهُمْ شَهَادَةً أَبَدًا وَأُولَئِكَ هُمُ
الْفَاسِقُونَ
Dan orang-orang yang menuduh
wanita-wanita yang baik-baik (berbuat zina) dan mereka tidak
mendatangkan empat orang saksi, maka deralah mereka (yang menuduh itu)
delapan puluh kali dera, dan janganlah kamu terima kesaksian mereka buat
selama-lamanya. Dan mereka itulah orang-orang yang fasik. [An-Nuur:4]
Sumber : mukhtashar.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar